Masalembo Segitiga Bermuda Versi Indonesia

Masalembo adalah sebuah perairan Indonesia yang terletak diperairan laut jawa, tepatnya pertemuan antara laut jawa dengan selat makasar. Wilayah ini sering disebut sebagai segitiga bermuda Indonesia karena kejadian misterius yang terjadi hampir sama dengan rentetan kecelakaan yang pernah terjadi di bermuda triangle. Masalembo menjadi terkenal ketika kecelakaan yang sering terjadi di daerah tersebut serta cerita masyarakat yang mengkaitkan kecelakaan di perairan tersebut dengan hal mistis yang beredar disana. Perairan ini menjadi lebih dikenal lagi saat sebuah stasiun tv mengangkat nama masalembo sebagi serial tv yang menceritakan pesawat jatuh yang jauh dari peradaban dunia. Untuk menguak misteri masalembo, berikut kami sampaikan segala hal tentang misteri masalembo segitiga bermuda Indonesia.



Perairan Masalembo

Banyaknya pertanyaan apa itu masalembo beredar di dunia maya, disini kami berusaha untuk menjelaskannya. Kawasan perairan Masalembo jika dilihat secara geografis dimana nama segitiga Masalembo muncul akibat garis khayal yang berbentuk segitiga sama sisi didasar laut Kepulauan Masalembo, garis khayal di dasar laut ini amat sempurna sebagai bentuk segitiga, terletak di antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Kepulauan Masalembo sendiri terdiri dari tiga pulau kecil, Pulau Masalembo, Pulau Masakambing, dan Pulau Keramaian. Ketiga pulau yang berpenghuni seribu hingga tiga ribuan jiwa ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Berjarak sekitar 112 mil laut dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep. Dan terdapat 1 pulau yang tidak berpenghuni yaitu pulau kambing.

Cerita Rakyat Tentang Misteri Masalembo

Dalam kepercayaan Masalembo, bulan yang harus diwaspadai adalah bulan Desember hingga Juni. Pada bulan-bulan itu gelombang di lautan ini bisa mencapai lima meter lebih. Gelombang itu tidak asal gelombang. Kalau di antara gelombang itu ada garis putih (itu istilah mereka), jangan sekali-kali diterjang jika tidak ingin celaka. Sedang pantangan kedua adalah mitos. Bisa disebut begitu, karena mereka yakin, ada lintasan tertentu di laut Masalembo ini yang harus dihindari. Itu lintasan maut sekaligus sakral. Nelayan mana saja yang melanggar area itu bakal celaka. Tidak hanya perahunya yang raib, tetapi sekaligus awaknya.

Lintasan itu disebut sakral, karena keyakinan mereka mengatakan, lintasan itu merupakan daerah mokswanya Ratu Malaka, yang merupakan ibu dari Suku Laut. Suku ini bertebaran di berbagai samudera, dan membentuk suku-suku baru setelah berumah di darat. Dua keyakinan itu yang selama ini dipegang nelayan Masalembo. Mereka rela tidak melaut jika ada sinyal alam itu, serta sejauh mungkin menghindari area yang disakralkan agar terhindar dari marabahaya. Boleh percaya boleh tidak, ternyata mitos dan keyakinan itu telah membawa nelayan Masalembo lepas dari kebuasan laut Masalembo.

Namun jika kita berbicara tentang masalah mistis, konon kabar mitos yang berkembang di daerah Masalembo adalah salah satu daerah dari kerajaan para makhlus halus atau pusat para siluman. Kabarnya, siapa saja yang ingin melewati daerah Masalembo itu haruslah memberikan tumbal atau sesaji dan memberi salam kepada semua para penghuni astral di daerah tersebut. Jika tidak memberi tumbal atau sesaji dan salam, maka mereka akan melakukan tindakan-tindakan di luar logika kita yang dapat membuat apapun yang melintas mengalami kecelakaan naas dan sebagai pengganti tumbalnya. Benarkah mitos ini? Atukah ini hanya isapan jempol belaka?

Misteri Kecelakaan Perairan Masalembo

Peristiwa yang sempat mengagetkan kita pada beberapa tahun lalu, sahabat  masih ingatkah Anda dengan peristiwa dari hilangnya Pesawat Adam Air pada tanggal 1 Januari 2007 yang kemudian disusul dengan tragedi KM Mutiara Indah yang tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 19 Juli 2007 yang lalu? Tujuh hari setelah kejadian itu, pada tanggal 27 Juli 2007 disusul lagi dengan tragedi tenggelamnya KM Fajar Mas yang juga di perairan Masalembo. Belum genap satu bulan setelah peristiwa di atas, tenggelam lagi KM Sumber Awal di perairan yang sama pada 16 Agustus 2007. Dua tahun kemudian, pada tanggal 11 januari 2009 atau tepatnya di hari Minggu dini hari, terjadi lagi sebuah musibah tenggelamnya KM Teratai Prima di perairan yang sama.

Sahabat usut boleh usut, ternyata jauh hari sebelum beberapa kecelakaan-kecelakan yang terjadi seperti yang telah dijelaskan di atas, juga pernah terjadi kecelakaan di perairan yang sama pula, yaitu kecelakaan lalu lintas laut yang menimpa kapal laut Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006 silam. Bahkan jauh sebelumnya juga pernah terjadi sebuah musibah yang sangat menggemparkan dan membuat negeri kita berduka yaitu terjadinya kecelakaan dari "KM Tampomas II" yang terbakar dan karam pada tanggal 27 Januari 1981 di perairan yang sama. Yang membuatnya menjadi misteri dari rentetan kecelakaan masalembo tersebut adalah kejadian di tempat yang sama dengan penyebab belum diketahui, malah beberapa dari bangkai pesawat dan perahu belum diketahui keberadaannya.

Penjelasan Ilmiah Misteriusnya Masalembo

Jika anda tidak mengenal mistis ataupun penjelasan yang anda rasa tidak masuk akal, beberapa penjelasan ilmiah ini mungkin yang menjadi pemahan anda atas keanehan yang terjadi pada perairan sekitar Masalembo. Sulawesi selatan bisa dikatakan sebagai kawasan Bermuda ala Indonesia lantaran adanya perairan dalam yang berputar. Terbentuknya arus yang sangat kencang di Segitiga Maselembo berasal dari air laut yang mengalir dari barat kemudian memanjang ke Laut Jawa seperti monsoonal stream atau arus musiman. Sedangkan dari Selat Makassar, terdapat arus dari utara yang disebut thermoklin. Thermoklin merupakan kondisi air laut yang terjadi akibar perbedaan suhu. Kedua arus yang berbeda ini kemudian bertemu di Segitiga Masalembo, membawa banyak aspek lain yang ikut mengalir dengan aliran tersebut termasuk sediment laut. Munculnya pendapat ilmiah tentang segitiga bermuda ini jika melihat semua musibah yang terjadi kurun waktu Desember sampai januari atau Juli sampai Agustus.

Arus kencang benturan antara tiga perairan ditambah dengan terbawanya air laut dingin dari samudera Pasifik menuju Samudera Indonesia dan hampir keseluruhannya melalui selat Makassar. Aliran air laut yang disebut aliran Arlindo membawa air laut dingin dari samudra pasifik ke samudera indonesia dengan debit kira-kira hingga 15 juta meterkubik per detik dan hampir keseluruhannya melalui selat makassar. Jika dari segi geologinya, kapal karam di perairan Masalembo memang sangat mungkin terjadi. Akan tetapi kondisi “Segitiga Bermuda” di Indonesia ini memiliki keanehan tersendiri, sebab gaya magnetik yang terdapat di sana tergolong sangat kecil, beda halnya dengan Segitiga Bermuda di Atlantik. Hal inilah yang banyak mengundang tanya perihal peristiwa pesawat adam air yang hilang diperairan Masalembo.

Hal yang paling logis untuk menjelaskan kondisi magnetik di Masalembo adalah keberadaan kantong udara di perairan Masalembo. Pakar penerbangan Kamis Martono menyebutkan, area segitiga masalembo memiliki titik kantung udara (air pocket). Kantong udara adalah ruangan yang berisi udara yang mengalir dengan kecepatan tinggi sehingga dapat menyedot pesawat, kapal atau atau benda apapun di sekitarnya. Biasanya titik air pocket ini berada di sekitar kawasan pegunungan.  Jika di atas wilayah air pocket ini melintas pesawat udara dengan ketinggian yang rendah, pesawat ini bisa saja tiba-tiba tersedot ke bawah menghantam bumi atau justru terlontar ke atas.

Ulasan tentang misteri masalembo kawasan segitiga bermuda versi indonesia ini semoga memberi informasi yang anda butuhkan dalam mengisi keingintahuan anda tentang Masalembo ini. dan terakhir tetap saja kami berdoa semoga tidak ada lagi kecelakaan yang terjadi di dunia spesifiknya di Indonesia khususnya di perairan masalembo.

Blogger
Disqus